Menghadapi Realitas Kesehatan Mental di Lingkungan Pendidikan Indonesia
Kesehatan mental merupakan isu yang mencemaskan di lingkungan pendidikan Indonesia. Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan jiwa berat (psikotik) di Indonesia mencapai 1,7% dan gangguan jiwa ringan (depresi dan kecemasan) mencapai sekitar 6% berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018.
"Beberapa tantangan dalam mengatasi masalah ini adalah stigma sosial, kurangnya pemahaman, dan minimnya dukungan," ungkap Dr. Suryani, seorang psikiater dan peneliti kesehatan mental. "Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang kesehatan mental masih tergolong rendah. Banyak yang menganggap orang dengan masalah kesehatan mental sebagai ‘orang gila’, dan ini menjadi hambatan dalam penanganan," tambahnya.
Strategi dan Solusi dalam Menangani Masalah Kesehatan Mental di Sekolah
Menjawab tantangan ini, pihak sekolah dan pemerintah harus bersinergi. Strategi pertama, menurut Yuni, seorang konselor sekolah, adalah "kita harus membangun kesadaran tentang kesehatan mental melalui pendidikan. Siswa, guru, dan orang tua harus mengerti bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kita juga perlu menghapus stigma negatif terhadap gangguan kesehatan mental."
Selanjutnya, penanganan di sekolah bisa melalui layanan konseling yang proaktif. "Sekolah harus memiliki layanan konseling yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif. Mereka harus aktif memantau kondisi siswa dan memberikan bantuan sebelum masalah menjadi serius," tutup Yuni.
Pemerintah juga harus berperan aktif dalam hal ini. "Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk kesehatan mental dan merancang kebijakan yang mendukung," tandas Dr. Suryani. Dia menambahkan, "Pemerintah juga berperan dalam mendorong penelitian dan pengembangan dalam bidang ini.”
Penting juga untuk melibatkan masyarakat secara umum. Kampanye kesadaran kesehatan mental dan dukungan kepada individu yang mengalami masalah kesehatan mental dapat membantu mengubah sikap masyarakat.
Menyimpulkan, memperjuangkan kesehatan mental di sekolah adalah tugas kita semua. Dengan kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat, kita bisa menghadapi tantangan ini dan mendukung generasi muda Indonesia agar tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional.