Dampak Pertama: Perubahan Metode Pembelajaran Akibat COVID-19

Pandemi COVID-19 telah memaksa dunia pendidikan di Indonesia untuk beradaptasi. Metode pembelajaran tatap muka berubah menjadi pembelajaran online. Menurut Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2019-2020), ini adalah perubahan terbesar dalam sejarah pendidikan kita.

"Akibat pandemi, kita harus beralih ke pembelajaran jarak jauh," kata Prof. Muhadjir. "Ini tantangan besar bagi kita semua."

Pembelajaran online seringkali menyebabkan banyak kendala. Akses internet yang tidak merata menjadi salah satu kendala utama. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, hanya 64,8% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses internet. Jadi, terdapat sekitar 35,2% siswa yang potensial mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online.

Selanjutnya, Dampak Terhadap Kesejahteraan dan Mental Guru dan Siswa

Peralihan ini tidak hanya berdampak pada metode pembelajaran, tapi juga kesejahteraan dan kesehatan mental baik guru maupun siswa. Menurut survei yang dilakukan oleh Save the Children, sebanyak 67% guru merasa stres dengan perubahan ini. Mereka merasa terbebani dengan tuntutan untuk mengajar secara online, sementara harus tetap memastikan kualitas pembelajaran tetap terjaga.

Dr. Sisca Oemardi, psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa dampak psikologis ini juga dirasakan oleh siswa. "Anak-anak merasa terisolasi, merasa kesepian. Mereka juga merasa bingung dengan materi yang diajarkan secara online," kata Dr. Sisca.

Untuk itu, diperlukan kerjasama dari semua pihak. Dari pemerintah, guru, orang tua, dan siswa sendiri. Menurut Dr. Sisca, "Kita harus memahami bahwa ini adalah situasi yang luar biasa. Harus ada toleransi dan fleksibilitas."

Dampak COVID-19 pada sistem pendidikan di Indonesia memang luar biasa. Namun, pandemi ini juga membuka peluang untuk melakukan introspeksi dan inovasi dalam pendidikan. Sebagai contoh, pembelajaran online membantu kita merefleksikan pentingnya akses internet yang merata dan infrastruktur pendidikan yang memadai. Selain itu, kesehatan mental guru dan siswa mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius.

Bagaimanapun, pandemi ini telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Tetapi dengan kerjasama dan inovasi, kita dapat menjadikan perubahan ini sebagai peluang untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan kita.