Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Sangat Penting?

"Pendidikan kewarganegaraan sangat penting, karena merupakan fondasi untuk membentuk warganegara yang baik," ujar Dr. Siti Zuhro, peneliti senior LIPI. Menurut dokter yang akrab disapa Bu Siti ini, pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk membangun kesadaran dan penghargaan terhadap nilai-nilai kewarganegaraan. Hal ini penting untuk mendorong partisipasi warga dalam proses demokrasi dan memajukan negara.

Rasa kepedulian dan cinta tanah air, serta penghargaan terhadap nilai-nilai luhur bangsa, tak muncul begitu saja. Melainkan, perlu ada proses pendidikan yang sistematis dan berkesinambungan. Di sinilah peran pendidikan kewarganegaraan menjadi sangat krusial. Tak hanya itu, pendidikan kewarganegaraan juga berfungsi untuk mencegah polarisasi sosial dan memelihara keharmonisan dalam masyarakat yang multikultural seperti Indonesia.

"Pendidikan kewarganegaraan juga mencakup pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara," lanjut Bu Siti. Menurutnya, pemahaman ini penting agar setiap warga bisa berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selanjutnya, Mengintegrasikan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum Indonesia

Karena pentingnya pendidikan kewarganegaraan, maka perlu adanya upaya untuk mengintegrasikannya dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Sebelumnya, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN sudah ada dalam kurikulum. Namun, pendekatan yang digunakan masih bersifat teoritis dan kurang menekankan pada pengaplikasian nilai-nilai kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kurikulum harus dibuat lebih kontekstual dan aplikatif," saran Bu Siti. Menurutnya, pembelajaran PKN harus lebih menekankan pada pengalaman langsung dan interaksi sosial, bukan hanya teori. Hal ini penting untuk membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kehidupan nyata.

Untuk itu, kurikulum perlu direvisi dan disempurnakan. Misalnya, dengan memasukkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, seperti role play, diskusi kelompok, atau studi kasus. Dengan begitu, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa merasakan langsung bagaimana menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari.

"Pendidikan kewarganegaraan harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di Indonesia," kunci Bu Siti. "Bukan hanya sebagai mata pelajaran, tetapi juga sebagai cara pandang dalam memahami dunia dan berinteraksi dengan orang lain."

Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan bukan hanya soal menghafal teori, tetapi juga soal mempraktekkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari. Dan ini menjadi tantangan bagi kita semua: bagaimana mengubah kurikulum dan metode pembelajaran, agar pendidikan kewarganegaraan menjadi lebih efektif dan bermakna.