Memperkuat keterampilan sosial dalam sistem pendidikan Indonesia penting untuk membentuk karakter siswa yang empatik dan tanggap terhadap lingkungan sosial. Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan akademik, tetapi juga peningkatan kompetensi sosial. Salah satunya adalah melalui penanaman nilai-nilai etika dan norma sosial yang baik. Metode ini, secara efektif, dapat memacu siswa untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lebih baik. Selain itu, pembelajaran langsung dalam bentuk simulasi atau role-play juga dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai situasi sosial dan bagaimana cara menangani hal tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, dukungan dari semua stakeholder pendidikan, baik guru, orang tua, maupun masyarakat, sangat dibutuhkan.